Bersyukur atas apa yang tidak kamu ketahui
Hi nama ku Nurul mahasiswa jurusan pendidikan kimia di unj di karenakan tugas dari Bu Yuli jadi berkesempatan untuk belajar nulis wkwkwk, disini mau sharing aja alasan kenapa aku mau jadi seorang guru.
Oke kita mulai, ketika SMA tidak sekalipun terlintas di fikiran ku bahwa aku ingin menjadi seorang guru. Ketika itu aku mempunya seorang guru kimia yang benar benar hebat dan keren. Beliau lulusan S3 jurusan kimia dan sangat berwawasan luas,ketika itu aku sempat heran kenapa beliau mau menjadi seorang guru padahal aku yakin beliau mempunyai kesempatan untuk karir yang lain. Ketika lulus SMA tahun 2017 seperti anak SMA yang baru lulus pada umum nya aku sangat bersemangat untuk tes masuk perguruan tinggi negeri. Semua seleksi aku ikutin tetapi karena persiapan yang kurang matang aku gagal
Tahun 2018 aku mengikuti ujian masuk PTN kembali. Pada saat memilih jurusan keluarga ku menyarankan agar memilih unj dan menjadi guru saja, karena guru adalah salah satu karir terbaik untuk seorang perempuan,pada awal nya aku sempat menolak karena mereka bersikeras akhirnya aku mengalah dan memilih unj sebagai salah satu pilihan di sbmptn. Ketika pengumuman sbmptn aku di terima di UNJ. Perasaan ku campur aduk antara senang masuk PTN dan sedih karena jurusan yang lolos tidak sesuai minatku. Ketika masa orientasi mahasiswa, fakultas ku melambangkan dirinya sebagai "Penggerak Peradapan" saat itu aku bingung kenapa seorang guru bisa jadi seorang penggerak peradapan,bukan kah seorang penggerak perdapan adalah seorang ilmuan dengan ciptaan nya yang bisa membantu dunia?. Setelah masa orientasi berlalu masa pembelajaran di kampus pun dimulai sebagai mahasiswa pendidikan aku mendapat mata kuliah bidak pendidikan setiap semester nya,setelah mengikuti kelas dan belajar tentang bagaimana seorang pendidik itu aku menyadari betapa penting dan berharganya menjadi seorang guru. Para mata kuliah kimia ku pun selalu menegaskan bahwa kami sebagai seorang calon pendidik harus betul betul mengerti konsep dengan benar agar tidak terjadi kesalahan ketika menyampaikan ilmu kepada calon penerus bangsa. Saat menjalani perkuliahan selama 4 semester ini aku menyadari mengapa seorang guru bisa di sebut sebagai "penggerak peradapan" karena masa depan penerus bangsa tergantung dengan gurunya. Ketika pendaftaran sbmptn aku menolak menjadi guru karna karir itu tidak keren dan aku ingin bekerja di perusahaan besar tetapi ayah ku menasehati bahwa seseorang hebat yang bekerja di perusahaan besar yang aku anggap keren itu bisa hebat karena seorang guru yang baik,dan sekarang aku menyadari bahwa perkataan ayah ku benar. Saat ini aku tidak menyesal dan mensyukuri takdir tuhan yang memutuskan aku bekukiah disini. Semoga aku bisa menjadi guru yang baik untuk murid murid ku kelak dan menjadi seorang penggerak peradapan, dan bersyukur lah atas semua yang Tuhan berikan karna itu mungkin bukan yang kamu mau tapi pasti yang terbaik untuk mu.
Oke kita mulai, ketika SMA tidak sekalipun terlintas di fikiran ku bahwa aku ingin menjadi seorang guru. Ketika itu aku mempunya seorang guru kimia yang benar benar hebat dan keren. Beliau lulusan S3 jurusan kimia dan sangat berwawasan luas,ketika itu aku sempat heran kenapa beliau mau menjadi seorang guru padahal aku yakin beliau mempunyai kesempatan untuk karir yang lain. Ketika lulus SMA tahun 2017 seperti anak SMA yang baru lulus pada umum nya aku sangat bersemangat untuk tes masuk perguruan tinggi negeri. Semua seleksi aku ikutin tetapi karena persiapan yang kurang matang aku gagal
Tahun 2018 aku mengikuti ujian masuk PTN kembali. Pada saat memilih jurusan keluarga ku menyarankan agar memilih unj dan menjadi guru saja, karena guru adalah salah satu karir terbaik untuk seorang perempuan,pada awal nya aku sempat menolak karena mereka bersikeras akhirnya aku mengalah dan memilih unj sebagai salah satu pilihan di sbmptn. Ketika pengumuman sbmptn aku di terima di UNJ. Perasaan ku campur aduk antara senang masuk PTN dan sedih karena jurusan yang lolos tidak sesuai minatku. Ketika masa orientasi mahasiswa, fakultas ku melambangkan dirinya sebagai "Penggerak Peradapan" saat itu aku bingung kenapa seorang guru bisa jadi seorang penggerak peradapan,bukan kah seorang penggerak perdapan adalah seorang ilmuan dengan ciptaan nya yang bisa membantu dunia?. Setelah masa orientasi berlalu masa pembelajaran di kampus pun dimulai sebagai mahasiswa pendidikan aku mendapat mata kuliah bidak pendidikan setiap semester nya,setelah mengikuti kelas dan belajar tentang bagaimana seorang pendidik itu aku menyadari betapa penting dan berharganya menjadi seorang guru. Para mata kuliah kimia ku pun selalu menegaskan bahwa kami sebagai seorang calon pendidik harus betul betul mengerti konsep dengan benar agar tidak terjadi kesalahan ketika menyampaikan ilmu kepada calon penerus bangsa. Saat menjalani perkuliahan selama 4 semester ini aku menyadari mengapa seorang guru bisa di sebut sebagai "penggerak peradapan" karena masa depan penerus bangsa tergantung dengan gurunya. Ketika pendaftaran sbmptn aku menolak menjadi guru karna karir itu tidak keren dan aku ingin bekerja di perusahaan besar tetapi ayah ku menasehati bahwa seseorang hebat yang bekerja di perusahaan besar yang aku anggap keren itu bisa hebat karena seorang guru yang baik,dan sekarang aku menyadari bahwa perkataan ayah ku benar. Saat ini aku tidak menyesal dan mensyukuri takdir tuhan yang memutuskan aku bekukiah disini. Semoga aku bisa menjadi guru yang baik untuk murid murid ku kelak dan menjadi seorang penggerak peradapan, dan bersyukur lah atas semua yang Tuhan berikan karna itu mungkin bukan yang kamu mau tapi pasti yang terbaik untuk mu.
Komentar
Posting Komentar